Masih belum menemukan apa yang Anda cari? Masukkan kata kunci pencarian Anda untuk mencari artikel yang ada di Blog ini:

e mërkurë

BERSYUKUR KARENA DISELAMATKAN

Bacaan : Mazmur 118:19-25
Nats : Mazmur 118:21


“Aku bersyukur kepadaMu, sebab Engkau

telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.”

Pada waktu kecil, pada umumnya orang tua kita seringkali mengajari bahwa kita harus mengucapkan terimakasih kepada seseorang ketika diberi sesuatu. Terkadang jika kita tidak berterimakasih barang yang sudah kita terima harus kita berikan lagi kepada sang pemberi dan syarat yang harus kita lakukan untuk mendapatkan kembali adalah mampu mengucapkan terima kasih. Sungguh ucapan terimakasih harus kita senantiasa mewarnai dalam sikap hidup seseorang. Dalam hidup manusia ucapan terima kasih tidak hanya dalam bentuk perkataan, tetapi juga dalam wujud benda atau cinderamata, terkadang bisa juga perbuatan baik sebagai balasan atas segala kebaikan yang diterima. Kosakata dasar yang paling sering diucapkan orang manakala seseorang belajar bahasa asing adalah terima kasih. Dalam tatanan nasional kemauan atau tahu untuk berterima kasih menunjukkan martabat seseorang. Sering seseorang dikecam atau tidak disukai karena tidak berterimakasih. Kita mengucapkan terima kasih itu terjadi karena ada pihak lain yang telah berupaya dan berkorban untuk kebaikan kita. Alangkah indahnya jika ucapan terima kasih itu merupakan ucapan murni dari dalam hati yang terjadi karena kebaikan sesama atas kehidupan kita. Namun pada jaman sekarang ucapan terima kasih mengalami distorsi makna. Terima kasih acapkali menjadi suatu penghalusan atas tindakan yang tidak sepantasnya. Tanda terimakasih sering berarti penyuapan. Seseorang dikejar karena kasus suap, sering mengelak bahwa itu bukan uang suap tetapi uang terima kasih. Atau lebih halus lagi….cintakasih?!

Sebagai orang yang telah ditebus oleh Tuhan Yesus Kristus kita perlu berterima kasih kepadaNya. Mengapa karena Tuhan telah berbuat kebaikan kita. Perbuatan Yesus sungguh luar biasa untuk keselamatan kita. Ia rela berkorban agar kita mendapat keampunan kekal. Kita tidak mampu mengangkat diri kita dari lubang dosa. Kita tertolong oleh kasih pengampunanNya. Karya keselamatan yang asalnya dari pihak Tuhan, sebenarnya sudah dimulai semenjak jaman Abraham, kemudian pembebasan dari tanah Mesir dan pada akhirnya berpuncak pada diri Yesus. Dalam diri Yesus, Allah sendiri turun ke tengah-tengah manusia dan mengangkat kehidupan manusia. Hal itu diawali dengan kedatanganNya, kematian, kebangkitanNya, serta dilanjutkan dengan kenaikanNya ke sorga. Tindakan Tuhan untuk menolong dan menyelamatkan kita bisa diumpamakan seperti teori “sendok”. Kalau kita makan dengan menggunakan sendok, pertama-tama sendok itu harus turun ke bawah dan bahkan paling bawah, lebih rendah dari nasinya. Kemudian sendok itu naik ke atas bersama dengan nasinya, nasi itu masuk ke dalam mulut. Demikianlah juga Tuhan menyendok manusia, Yesus Kristus adalah sendoknya. Dalam kerendahanNya, Yesus turun ke dunia dan menjadi sama dengan manusia. Miskin, terhina, dan mengalami kematian secara terhina, yakni kematian salib yang diperuntukkan untuk penjahat (sampah masyarakat). Baru setelah itu Yesus bangkit dan naik ke sorga. Membawa siapa saja (diumpamakan nasi) untuk menerima keselamatan kekal dalam rumah Bapa.

Begitu besar kasih Tuhan dalam kehidupan kita, maka sudah sepatutnya kita mengucap syukur kepadaNya. Apa wujud ucapan syukur kita atas keselamatan yang sudah diberikan kepada kita ? Bagaimana wujud ucapan terima kasih kita kepadaNya? Di atas dalam ilustrasi tentang ucapan terima kasih disebutkan bahwa wujud terima kasih itu ada tiga yaitu: perkataan, benda, dan perbuatan. Demikian pula dengan ucapan terima kasih (ucapan syukur) kita juga meliputi tiga hal tadi, yaitu perkataan kita terhadap Tuhan, harta benda kita sebagai persembahan dan sikap hidup kita yang berkenan kepadaNya. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Jika kita diminta bersyukur lewat perkataan, itu terucap lewat doa-doa kita. Berkat terbesar yang kita terima adalah keselamatan kekal dalam Yesus. Tak ada yang menyamai. Sehingga meski kita dalam keadaan tak mampu, dan miskin namun karena kita telah diselamatkan, itu tak menjadi halangan untuk besyukur kepadaNya. Doa yang sering kita sampaikan bukanlah ucapan syukur, namun seolah-olah kita melihat bahwa Tuhan itu pemuas segala keinginan kita. Kita menyampaikan daftar menu kepada Tuhan untuk segera dilaksanakan, seperti kita datang ke restoran. Orang yang penuh syukur adalah orang yang memiliki kemampuan melihat karya Tuhan dalam kehidupan kesehariannya. Ucapan syukur kita kepadaNya juga diwujudkan dalam pemberian bagi Tuhan dalam wujud persembahan. Iman seseorang memang tidak dapat diukur dari persembahan, tetapi persembahan juga dapat menunjukkan keseriusan kita mengucap syukur kepada Tuhan. Sering dalam kita mempersembahkan, masih terikat pada situasi atau keadaan. Kalau khotbahnya bagus, persembahannya banyak, demikian pula dengan sebaliknya. Terkadang dalam mempersembahkan menunggu untuk diminta, dirayu atau ....mungkin ditagih. Satu hal juga sebagai sarana ucapan syukur adalah sikap dan perilaku kita. Di sinilah letak sebuah vitalitas kehidupan orang Kristen, hidup orang Kristen diumpamakan seperti domba di tengah serigala. Berat bukan ? Sungguh berat! Kita berada di tengah arus jalan hidup yang makin melawan kehendak Allah dalam perbagai bidang kehidupan.

Seperti domba di tengah serigala; ada tiga kemungkinan yang terjadi: (1) Domba terpengaruh sifat-sifat serigala. Dia adalah domba tetapi perangainya sama persis dengan serigala. Dia adalah orang Kristen tetapi perangainya jauh dari kehidupan orang Kristen. (2) Domba terkapar dan tidak mampu berbuat apa-apa di tengah serigala. Ia menutup diri dan mengurung diri dari terkaman serigala. Dia adalah orang Kristen yang tidak peduli dengan sekitarnya. Dia adalah orang Kristen yang tidak mampu berbuat apa-apa di tengah ganasnya kehidupan. Maunya mencari keselamatan bagi dirinya sendiri saja. (3) Domba yang mengalahkan serigala. Domba ini adalah domba pilihan yang mengalahkan buasnya sergapan tantangan jaman. Ini adalah orang Kristen yang cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Oleh karena itu saudara-saudara terkasih, marilah kita senantiasa mengucap syukur atas segala kasih dan keselamatan yang telah kita terima. Kita bersyukur karena Tuhan telah menjawab kita dan memberikan keselamatan kepada kita. Seperti yang telah diungkapkan oleh pemazmur: ”Aku bersyukur kepada Tuhan, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku”. Amin.

0 komentar:

Doa Untuk Anda

Apakah Anda Ingin mendapat kiriman text Doa-Satu-Menit setiap hari ? Kirim Email Kosong ke : doa-satu-menit-subscribe@yahoo.com
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33)

Jika Kamu di Surabaya, Stay Tuned at

  • Bahtera Yuda at 96.4 MHz
  • Bethany FM at 93.8 MHz
  • Nafiri FM at 107.10 MHz

Firman Tuhan Untuk Anda

"Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." (Yohanes 6:51)




Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. (Yohanes 10:14-15)




“Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6)




Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya" (Yohanes 11:25-26)




Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. (Yohanes 15:16)




“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakan lah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:6-7)




-----000000------00000------00000---------